Akhlaq Dalam Pandangan Islam
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Dalam kamus besar bahasa indonesia kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti, sikap. Sebenarnya kata akhlak berasal dari bahasa Arab, diartikan ke dalam bahasa Indonesia bisa berarti perangai, tabiat.
Akhlaq
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Akhlaq
dalam islam dibagi menjadi dua yaitu akhlaq vertikal dan horizontal.
Mari kita bahas satu persatu.
Akhlaq Vertikal
1. Akhlaq Kepada Allah
·
Takwa
Takwa
itu artinya ta'at,patuh,takut,hati-hati, atau yang lebih jelas lagi takwa
adalah menjalani segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya
jadi
sikap kita terhadap allah wajib ta'at akan apa yang allah telah perintahkannya.
Allah
berfirman dalam surat Al-imran ayat 133-135:
"Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (Q.S
al-imran:133)"
"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (Q.S al-imran:134)"
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu sedang mereka mengetahui (Q.S al-imran:135)".
Dalam surat yang lain juga Allah telah berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, taatilah
Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika
kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya
·
Tawakal
Tawaqal
artinya berserah diri kepada allah. Allah berfirman dalam surat al-anfal ayat
2:
"Sesungguhya
orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama allah gemetarlah
hati mereka, dan apabila di bacakan ayat-ayatnya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada tuhanlah mereka bertaqwa(Q.S
al-anfal:2)"
·
Tadzoru (Rendah Hati)
Rendah hati adalah suatu sikap yang wajib
dimiliki oleh seorang mukmi sejati.
·
Istianah (Sabar)
Sabar adalah suatu hal yang paling di
sukai oleh Allah. Seorang mukmin sejati wajib memiliki sifat sabar
Allah SWT berfirman :
“Hai
orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S Al Baqarah : 153)
Di dalam
Ayat tadi sudah jelas, bahwa ketika kita sedang mengalami permasalahan, hadapi
lah permasalahan itu dengan rasa sabar. Tetapi sabar itu bukan berarti kita
hanya diam saja tidak melakukan apapun. Sabar itu jika menghadapi permasalah
itu jangan tergesa-gesa. Dan Allah itu bersama dengan orang-orang yang sabar.
·
Istito’ah (Siap Siaga)
Arti dari Istito’ah (Siap Siaga) itu ketika kita telah di
perintahkan oleh Allah untuk ibadah, kita harus siap untuk melaksanakan
perintahnya, bukan malah melalaikannya.
Allah SWT Berfirman :
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang
yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.”(Q.S Al Ma’un : 4-5)
·
Mahabah (Rasa Cinta)
Mahabah (Rasa Cinta) yang harus di miliki oleh seorang
mukmin terhadap Allah SWT itu harus melebihi dari apapun. Hal ini berkaitan
dengan takwa.
2. Akhlaq Kepada
Rasul
·
Taat
Maksud dari taat kepada Rasul adalah, kita harus terus
memperjuangkan Risalah Islam yang di bawa olehnya demi menegakkan Agama yang di
Ridhoi oleh Allah, yaitu Islam. Tetapi taat terhadap Rasul berbeda dengan kita
taat terhadap Allah. Tetap saja Allah harus yang pertama di taati. Tetapi
ketika kita taat kepada Rasululloah SAW, sudah pasti juga kita telah taat
kepada Allah.
Allah SWT berfirman : beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”(Q.S An Nisa : 59)
·
Shalawat
“Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar
Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya”.
·
Itiba’ (Mengikuti)
Itiba’ berarti mengikuti, mengikuti semua langkah-langkah
yang di lakukan oleh Rasulullah SAW dalam menegakkan Islam. Hanya bukan berarti
kita harus memakai gamis dan berjenggot, tetapi kita harus mempertahankan dan
memperjuangkan Risalah Islam yang telah di bawakan oleh nabi sehingga sampai
kepada kita, yaitu meneruskan ajaran yang ada dalam Al Qur’an dan Al Hadits.
·
Mahabah
Sama dengan Akhlaq kita kepada Allah,
sebagai seorang mukmin yang sejati kita juga harus memiliki rasa cinta kepada
Rasulullah SAW. dengan cara seperti sikap-sikap di atas (Taat, Shalawat,
Itiba’).
3. Akhlaq Kepada Ulil Amri (Pemimpin)
·
Taat
Sama juga seperti Akhlaq kita terhadap Allah dan Rasul.
Ketika kita hendak berusaha untuk berakhlaq mulia terhadap Ulil Amri/Pemimpin,
kita harus taat terlebih dahulu.
Allah SWT berfirman :
“Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya.”(Q.S An
Nisa : 59).
Ketika kita sudah taat kepada
pemimpin/ ulil amri, berarti kita telah taat kepada Allah dan Rasul. Tetapi
yang membedakannya, Taat kepada Allah itu Mutlak sedangkan taat kepada Ulil
Amri itu bersyarat, yaitu syaratnya pemimpin/Ulil Amri harus taat kepada Allah
dan Rasul-Nya.
·
Walijah
·
Membela
·
Mahabah
Sama dengan Akhlaq kita kepada Allah dan Rasul-Nya,
sebagai seorang mukmin yang sejati kita juga harus memiliki rasa cinta kepada
Ulil Amri.
Akhlaq Horizontal
1. Kepada Diri Sendiri
Maksud daru Akhlaq kepada diri sendirii yaitu, sebelum
kita berperiaku baik kepada orang lain, berperilaku baik lah terlebih dahulu
kepada diri sendiri dengan cara beribadah dan hal-hal yang bisa menyelamatkan
diri di dunia maupun di akhirat.
2. Kepada Keluarga
Tentunya bila kita berada di sebuah keluarga haruslah
bersikap yang baik terhadap semua saudara maupun orang tua kita. Dan salah satu
cara akhlaq yang baik kepada keluarga yaitu seperti menuruti apa yang
diinginkan oleh orang tua maupun saudara dalam hal yang positif. Sebagai contoh
mengaji, shalat, jika orang tua meyuruh sesuatu laksanakan dengan niat karena
Allah.
3. Kepada Masyarakat
Didalam lingkungan masyarakat juga kita tentunya haru
berperilaki dengan baik dan sopan santun, agar pandangan masyarakat terhadap
kita tidak buruk. Dan juga akan mempunyai banyak teman jika Akhlaq kita baik di
lingkungan masyarakat.
0 komentar: