Ketentuan Shalat Fardhu
Pada saat niraj
itulah rosul menerima perintah ilahi tentang sholat fardhu lima kali sehari
semalam. Ketentuan itu di terapkan di langit, agar sholat menjadi mi’raj yang
mengangkat martabat manusia lebih tinggi, sangup menundukan hawa nafsu dan
bujuk rayu keduniaan lainnya.
Shalat lima waktu
yang di wajibkan Allah itu bukan seperti yang di lakukan oleh kebanyakan orang
pada zaman sekarang.
Tanda yang
menunjukan orang menunaikan sholat secara sungguh sungguh ialah, dengan sholat
yang di tunaikan itu oarng yang bersangkutan bersih dari segala macam sikap dan
perbuatan rendah. Bilaman shalat yang di lakukannya berulang ulang itu tidak
mengangkat orang yang bersangkutan kepada martabat seperti di atas, maka jelas
lah sholat yang di lakukannya itu bohong belaka.
Shalat adalah
thahur, yakni pensucian diri, sebagaimana yang di sebut dalam hadits “tetapi
sholat itu hanya thahur bagi manusia hidup, bukan bagi bangkai yang busuk.”
Pensucian itu
akan menghilangkan debu yang melumuri hati yang hidup, dan membersihkan kotoran
dosa yang melekat pada kehidupan manusia hingga membuat hatinya menjadi banyak
berkarat.
Sebuah hadits
menegaskan:
Dosa seseorang
yang di sebabkan sikapnya terhadap keluarganya, hartanya, anaknya, dirinya
sendiri dan tetangganya, dapat di hapuskan dengan puasa, shalat, sodaqoh, amr
ma’ruf dan nahi munkar. (HR Al bukhari)
0 komentar: