Hijrah Rosul Allah SAW.

Ketika rosul telah bertekad bulat hendak meninggalkan Makkah berangkat ke Madinah, turunlah wahyu Illahi kepada beliau dalam bentuk sebuah do’a yang amat indah,sebagai berikut:
Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
(Q.S Al Isra: 80)

Beliau dengan teliti dan cermat merencanakan langkah langkah yang akan di ambil sebagai persiapan hijrah dan mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan sebagai bekal. Tak ada tindakan apapun yang beliau lakukan tanpa memperhituungkan yang masak telebih dahulu. Sama halnya dengan persiapan persiapan yang dilakukan olehh orang mukmin lainnya, beliau mempersipakan apa saja yang perlu agar segalla sesuatunya berjalan dengan lancar dan berhasil. Setelah itu barulah beliau bertawakal kepda Allah, sebab segala sesuatu tidak mungkin terlaksana tanpa kehendak dan perkenaan Allah SWT.

Yang di lakukan oleh menusia pada umumnya ialah mengatuur lebih dulu segala sesuatunya yang di perlukan dengan sebaik baiknya, kemudian dengan datangnya pertolongan dari Allah SWT. Maka keberhasilannya menjadi lipat ganda. Ibarat sebuah bahtera yang berlayar mmembelah lautan, bila dikemudikan oleh seorang jurumudi yang mahir, kemudian di bantu oleh hembusan angin searah dengan tujuan, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama, bahkan mungkin lebih cepat dari yang telah di tetapkan, bahtera itu akan tiba di tempat tujuan.
Hijrah Nabi Muhammad SAW. berlangsung mennurut cara cara yang wajar seperti itu. Belaiu minta kepada Ali bin Abi Thalib dan Abu Bakar supaya tetap tinggal bersama beliau di Makkah, sedangkan kaum muslimin yang lain diizinkan berangkat lebih dullu ke Madinah.
Ketika itu Abu Bakar meminta izin kepada rosul hendak berngakat hijrah, beliau menjawab: “jangan tergesa gesa, mungkin Allah akan memberikan kepadamu seorang sahabat.”(HR Ibnu Ishak) saat itu Abu Bakar merasa bahwa yang dimaksud oeh jawaban beliau adalah dirinya sendiri.

Ia lalu memberi dua ekor unta, disembunyikan dala rumahnya dan diberi makanan secukupnya sebagai persiapann untuk kendaraan berangkat hijrah. Sedangkan Ali bin Abi Thalib ia dipersiapkan untuk memainkan peranan khusus dalam menghapadapi langkah langkah yang penuh bahaya.

Rosululloh SAW. menerangkan: “Allah telah mengizikan aku berangkat hijrah.”
Apakah aku jadi menemani anda, ya rosul Allah ?.” tanya Abu Bakar.
“ya benar, engkau menemani aku.” Jawab beliau.
Lebih jauh siti aisyah menceritakan: “Demi Allah, setelah itu aku  tidak pernah melihat orang menangis karena kegirangan. Pada saat itu kulihat Abu Bajar menangis tersedu sedu! Ia kemudian berkata: “Ya rosul Allah, dua ekor unta ini telah kusiapkan untuk kepperluan itu.”
Abu Bakar dan rosul mengupah seorang pandu, Abdullah bin Uraiqith (seorang Musyrik) untuk menunjukan jalan. Dua ekor unta itu lalu di serahkan kepadanya dengan perintah supaya di gembbalakkan baik baik hingga hari keberangkatan tiba.

Rosul merahasikan keberangkatannya sehingga tak ada rang lain yang mengetahui  kecuali orang oang yang berkaitan langsung.

Beliau mengupah seorang pandu yang berpengalaman mengenia jalan di tengah gurun sahara untuk di manfaatkan pengalamannya dalam usaha mennghindari pengejaran. Disamping keluwesan beliau dala meletakkan rencana perjalanan, beliau juga berniat keras hendak membayar unta yang di kendarainya. Beliau tidak mau mebiarakn Abu Bakar secara suka rela membayar harga dua ekor unta, karena beliau sadar bahwa perjalanan itu merupakan bagian dari ibadah yang harus dilaksanakan sebaik baiknya dan jangan sampai dipenuhi syarat syaratnya oleh orang lain.

Rosul telah berunding dan bersepakat dengan Abu Bakar mengenai perjalanan yang akan ditempuh secara terperinci. Mereka memilih goa yan akan dijadika tempat persembunyian sementara, yaitu memilih goa di sebelah selatan yang menghadap ke arah Yaman, guna mnyesatkan orang yang hendak mengejarnya.

Setelah segala sesuatunya dipersiapkan, beliau pulang kembali kerumahnya. Pada malam harinya belaiu melihat orang orang quraisy sudah mulai mengepung rumahnya dari semua jurusan. Mereka menampilkan pemuda pemuda yang telah dipilih untuk mewakili merek dalam melaksanakan rencana pembnuhan terhadap rosul.


Pada malam yang sangat mengerikan itu, rosul menyuruh Ali bin Abi Thalib supaya mengenakan pakaian yang biasa dipakai tidur oleh belliau, kemudian spaya berbaring di tempat tidur beliau. Di larut malamm saat penjagaan sedang lengah, rosul berhasil menyelinap keluar dari rumah dan pergi kerumah Abu Bakar kemudian mereka keluar melalui sebuah pintu kecil di belakang rumah meniju goa tsur sebuah go ayng berjasa menyelamatkan kehidupan risalah terakhir dan hari depan peradaban yang sempurna sebuah goa yang bertugas melindungi beliau dalam kesunyian, keterpencilan dan terputusnya hubungan dengan dunia luar.

0 komentar: