Nasihat tentang Kematian dan Kiat–Kiat Mengisi Waktu

Ketika kita berbicara tentang kehidupan, maka juga bicara tentang kematian. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menciptakan semua itu.
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً … (الملك: ٢)
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. …” (QS Al-Mulk [67]: 2)
Yang paling baik amalnya (adalah) yang paling ikhlas dan paling benar. Iklas, mengerjakan semata-mata karena Allah. Dan benar, sesuai dengan contoh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dan kita hidup ini, pasti kita akan mati. Kematian itu sesuatu hal yang pasti. Dan semua manusia pasti akan mati, tinggal kembali kepada kita, kita menggunakan waktu ini sebaik-baiknya atau tidak, kita isi dengan amal-amal shalih atau tidak? Karena mati merupakan kepastian. Adanya nikmat kubur dan adzab kubur merupakan kepastian. Dibangkitkannya manusia di Padang Mahsyar merupakan kepastian. Adanya surga dan neraka merupakan kebenaran yang wajib diyakini, apakah manusia itu masuk surga atau neraka. Belum lagi, amal-amal juga akan ditimpang pada hari kiamat dan seluruh manusia akan ditanya tentang apa yang dilakukan di muka bumi ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan kepada kita semuanya. Kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ
“Tidak bergeser kedua kaki seorang hamba nanti pada hari kiamat sampai Allah menanyakan kepada dia (tentang 4 perkara): Tentang umurnya, dihabiskan untuk apa? Tentang ilmunya, diamalkan atau tidak? Tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan ke mana dia habiskan? Dan tentang tubuhnya, capek / lelahnya digunakan untuk apa?” (Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi).

0 komentar: