Pengertian Hadits


ASSALAMU'ALAIKUM WR WB

Secara bahasa (etimologi) hadits berasal dari bahasa Arab yang artinya baru, tidak lama, secara syari’at (terminologi) adalah segala tingkah laku nabi Muhammad SAW. baik berupa ucapan (qauliyah) perbuatan (fi’liyah) maupun ketetapan (taqririyah).

Ada banyak ulama periwayat hadits, namun yang sering dijadikanreferensi hadits-haditsnya ada tujuh ulama, yakni Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Ahmad, Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah.

Simak oleh anda ayat al qur’an dan hadits beriku ini:
".....dan apa yang di berikan rosul kepadamu maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya." (Q.S al hasyr 7)

"Aku meninggalkan dua perkara untukmu sekalian, kelian tidak akan sesat selama kalian berpegang kepada keduanya yaitu kitabulloh (al qur’an) dan sunnah rosululloh SAW." (al hadits).

Fungsi hadits:

  1. Memperkuat hukum hukum yang ditentukan oleh al qur’an sehingga kedua duanya menjadi sumber hukum.
  2. Menejalskan terhadap ayat ayat al qur’an yang masih bersifat umum
  3. Menetapkan hukum baru atau aturan aturan yang tidak terdapat dalam al qur’an
  4. Hukum yang mmerupakan produk hadits/sunnah yang tidak di tunjukan oleh al qur’an antara lain mencuci bejana yang di jilat anjing dengan mencucinya sebanyak  7 kali salah satunya dengan tanah.

Perbedaan alqur’an dan hadits



  1. Sekalipun al-Qur'an dan as-Sunnah / al-Hadits sama-sama sebagai sumber hukum Islam, namun diantara keduanya terdapat perbedaan-perbedaan yang cukup prinsipil. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain ialah :
  2. Al-Qur'an nilai kebenarannya adalah qath'I ( absolut ), sedangkan al-Hadits adalah zhanni ( kecuali hadits mutawatir ).
  3. Seluruh ayat al-Qur'an mesti dijadikan sebagai pedoman hidup. Tetapi tidak semua hadits mesti  kita jadikan sebagai pedoman hidup. Sebab disamping ada sunnah yang tasyri' ada juga sunnah yang ghairu tasyri . Disamping ada hadits yang shahih adapula hadits yang dha,if dan seterusnya.Al-Qur'an sudah pasti otentik lafazh dan maknanya sedangkan hadits tidak. . 
  4. Apabila Al-Qur'an berbicara tentang masalah-masalah aqidah atau hal-hal yang ghaib, maka setiap muslim wajib mengimaninya. Tetapi tidak harus demikian apabila masalah-masalah tersebut diungkapkan oleh hadits......
WASSALAMU'ALAIKUM WR WB

0 komentar: