Persaudaraan

Mengenai soal yang kedua, hubungan antar umat islam sendiri, oleh rosul itu telah di bina atas dasar rasa persaudaraan yang sempurna. Yakni persaudaraan yang menghapuskan kata “aku”, hingga setiap orang bergerak dengan semangat dan jiwa ke masyarakatan serta bekerja untuk kemaslahatan da cita-cita masyarakat.

Adanya persaudaraan seperti itu berrti lenyapya fanatisme kesukuan ala jahilliyah dan tak ada semangat pengabdian selain kepada agam islam. Runtuhlah sudah semua bentuk perbedaan yang didasarkan pada asal keturunan, warna kulit dan asal usul kedaerahan atau kenbangsaan.

Rosul berhasil membina hubungan persaudaraan di anata sesama kaum muslimin itu sebagai ikatan perjanjian yang nyata dalam praktek, bukan hanya sekedar ucapan yang tak berarti, praktek yang benar-benar mengikat serta mempersatukan nyawa dan harta benda, bukan hanya sekedar ucapan selamat penghias bibir tanpa bekas.

Perasaan mengutamakn kepentingan bersama dan suka duka bersama sungguh-sungguh bersenyawa dengan semangat persaudaraan, sehingga masyarakat yang baru terbentuk itu penuh dengan teladan mulia.

Kaum Anshar menghargai sungguh-sungguh dan sangat hormat kepada saudara-saudaranya, kaum muhajirn. Setipan muslim yang berhijrah ke Madinah dan menumpang atau datang kerumah keluarga seorang Anshar, ia pasti diterima dengan baik dan diberi sebagian dari harta kekayaannya. Kaum muhajirin sangat menghargai keikhlasan kaum Anshar, namun mereka tidak mau menggunakan hal itu sebagai kesempatan untuk keentingan yang tidak ada tempatnya.

Persaudaraan sejati tidak mungkin tumbuh di dalam seuatu lingkunag yang bermutu rendah. Dalam suatu lingkungan masyarakat yang masih di kuasai oleh kebodohan, kemorosotan akhlaq dan kekejaman serta penuh dengan manusia-manusia pengecut dan kikir tidak mungkin terdapat persaudaraan sejati di antara sesama anggotanya, dan rasa cinta kasih pun tak akan dapat tumbuh subur.


Tingginya tujuan yang memperkokoh persatuan mereka dan teladan yang memmimpin mereka, dua-duanya tumbuh subur di dalam jiwa mereka di samping keutamaan akhlaq dan ketinggian budi pekerti. Tujuan dan teladan yang mereka hayati sepenuhnya itu tidak memberi tempat bagi ulah tingkah yang rendah dan hina.

0 komentar: