Penindasan

Kaum musyrikin kini telah mengambil keputusan untuk mengerahkan segenap tenaga guna memerangi islam, mengejar ngejar para pemeluknya dan melancarkan berbagai bentuk penganiayaan penghinaan dan penyiksaaan. Sejak rosul mulai berdakwah secara terbuka dan terang terangan, meledaklah kemarahan orang di seluruh kota makkah. Sepuluh tahun lamanya kaum muslimin di pandang sebagai kaum pembangkang yang memberontak. Goncanglah bumi yang mereka injak dan kota suci makkah berubah menjadi tempat yang halal bagi pembuunuhan kaum mmuslimin, perampokan harta kekayaan mereka dan pencemaran kehoramatan wanita keluarga mereka.

Semangat kebencian yang menyala nyala di dalam dada kaum musyrikin itu di barengi dengan penistaan dan penghinaan untuk menghancurkan kekuatan mental dan moral kaum muslimin. Kaum musyrikin quraisy menghamburkan tuduhn semena mena terhadap pribadi rosul dan para sahabat sahabatnya, di samping cercaan dan cacian. Mereka membentuk kelompok kelompok khusus untuk melancarkan cemoohan terhadap islam dan tokoh tokohnya.
Sama halnya dengan yang kini di lakukan pers non islam dalam zaman kita dewasa ini pada saat melancarkan kecaman pedas, atau pada saat menyebarkn karikatur untuk mendiskreditkan lawan di mata rakyat.

Nabi Muhammad di sebut oleh kaum musyrikin “orang gila”
“mereka berkata: Hai orang yang menerima wahyu, sesungguhnya engkau adalah gila!” (Q.S Al hijr 6)

Kaum musyrikin juga menuduh rosul  sebagai tukang sihir dan pendusta
“Mereka heran karena kedatangan seorang yang memberi peringatan (rosul), dan orang orang kafir itu berkata: orang itu (Muhmmad SAW) adalah tukang sihir dan pendusta.” (Q.S Shaad 4)

Permusuhan yang demikian sengit itu pada akhirnya memuncak dan berkembang menjadi tindakan pembunuhan terhadap kaum lemah yang beriman. Orang yang kabilahnya tidak dapat meberi perlindungan, ia mudah saja di bunuh begitu rupa. Bahkan banyak kalanya ia harus menderita siksaan kejam lebuh dulu sebeulum memilih salah satu dari tiga hal kembali menjadi kafir, mati atau lumpuh.


0 komentar: