Perang Uhud
Pertempuran Uhud adalah pertempuran yang pecah antara
kaum muslimin dan
kaum kafir Quraisy pada
tanggal 22
Maret 625 M
(7 Syawal 3 H). Pertempuran ini
terjadi kurang lebih setahun lebih seminggu setelah Pertempuran
Badr. Tentara Islam berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir
berjumlah 3.000 orang. Tentara Islam dipimpin langsung olehrasulullah sedangkan
tentara kafir dipimpin oleh Abu Sufyan.
Disebut Pertempuran Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang terletak 4 mil
dari Masjid Nabawi dan mempunyai ketinggian 1000 kaki
dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil.
Pendahuluan
Rasulullah menempatkan pasukan Islam di kaki
bukit Uhud di bagian barat. Tentara Islam berada dalam formasi yang kompak dengan
panjang front kurang lebih 1.000 yard. Sayap kanan berada di kaki bukit Uhud
sedangkan sayap kiri berada di kaki bukit Ainain (tinggi 40 kaki, panjang 500
kaki). Sayap kanan Muslim aman karena terlindungi oleh
bukit Uhud, sedangkan sayap kiri berada dalam bahaya karena musuh bisa
memutari bukit Ainain dan menyerang dari belakang, untuk mengatasi hal ini
rasulullah menempatkan 50 pemanah di Ainain dibawah pimpinan Abdullah
bin Jubair dengan perintah yang sangat tegas dan jelas yaitu "Gunakan
panahmu terhadap kavaleri musuh. Jauhkan kavaleri dari
belakang kita. Selama kalian tetap di tempat, bagian belakang kita aman. jangan
sekali-sekali kalian meninggalkan posisi ini. Jika kalian melihat kami menang,
jangan bergabung; jika kalian melihat kami kalah, jangan datang untuk menolong
kami."
Di belakang pasukan Islam terdapat 14 wanita yang
bertugas memberi air bagi yang haus, membawa yang terluka keluar dari
pertempuran, dan mengobati luka tersebut. Di antara wanita ini adalah Fatimah,
putri rasulullah yang juga istri Ali, sedangkan rasulullah sendiri berada di
sayap kiri.
Posisi pasukan Islam bertujuan untuk mengeksploitasi
kelebihan pasukan Islam
yaitu keberanian dan keahlian bertempur. Selain itu juga meniadakan keuntungan
musuh yaitu jumlah dan kavaleri (kuda pasukan Islam hanya 2, salah satunya
milik rasulullah). Abu Sufyan tentu lebih memilih pertempuran terbuka
dimana dia bisa bermanuver ke bagian samping dan belakang tentara Islam dan
mengerahkan seluruh tentaranya untuk mengepung pasukan tersebut. Tetapi
rasulullah menetralisir hal ini dan memaksa Abu Sufyan bertempur
di front yang terbatas dimana infantri dan kavalerinya tidak
terlalu berguna. Juga patut dicatat bahwa tentara Islam sebetulnya
menghadap Madinah dan
bagian belakangnya menghadap bukit Uhud, jalan ke Madinah terbuka
bagi tentara kafir.
Tentara Quraish berkemah satu mil di selatan bukit Uhud. Abu Sufyan
mengelompokkan pasukan ini menjadi infantri di bagian tengah dan dua
sayap kavaleri di samping. Sayap kanan dipimpin oleh Khalid
bin Walid dan sayap kiri dipimpin olehIkrimah bin Abu Jahl,
masing-masing berkekuatan 100 orang. Amr bin Al Aas ditunjuk
sebagai panglima bagi kedua sayap tapi tugasnya terutama untuk
koordinasi. Abu Sufyan juga menempatkan 100 pemanah di barisan
terdepan. Bendera Quraish dibawa oleh Talha bin Abu Talha.
Sebab kekalahan dalam Perang Uhud
Kisah ini ditulis di Sura Ali ‘Imran ayat 140-179. Dalam
ayat2 di Sura Ali ‘Imran, Muhammad menjelaskan kekalahan di Uhud adalah ujian dari
Allah (ayat 141) – ujian bagi Muslim mu’min dan munafik (ayat 166-167).
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga,
padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum
nyata orang-orang yang sabar (ayat 142)? Bahkan jika Muhammad sendiri mati
terbunuh, Muslim harus terus berperang (ayat 144), karena tiada seorang pun
yang mati tanpa izin Allah (ayat 145). Lihatlah para nabi yang tidak menjadi
lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah (ayat 146). Para Muslim
tidak boleh taat pada kafir (ayat 149), karena Allah Akan Kami masukkan ke
dalam hati orang-orang kafir rasa takut (ayat 151)."
Ayat2 di atas tidak menunjukkan sebab yang sebenarnya
mengapa Muhammad dan Muslim kalah perang di Uhud. Penjelasan yang lebih lengkap
bisa dibaca di Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 52, Number 276
Sebagaimana manusia biasa, wajar bila seseorang terlupa akan
sesuatu. Begitu juga pasukan yang berjaga di atas bukit Uhud. Mereka terlupa
dan akhirnya turun ke lembah untuk mengambil hak pemenang perang. Melihat
banyak pasukan dari pihak islam yang meninggalkan pos di atas bukit, Khalid bin
Walid memerintahkan pasukan kafir yang tersisa untuk berbalik kembali dan
menyerang pasukan islam. Pos di atas bukit direbut oleh kafirin dan pasukan
islam yang tersisa di sana dibunuh, termasuk Hamzah paman rasulullah.
Islam tidak kalah
Setelah berhasil merebut pos di atas bukit, pasukan kafir merasa telah menang, apalagi karena tidak melihat rasulullah. Abu Sofyan mengira bahwa rasulullah telah wafat dalam perang. Ia pun bersorak di atas bukit, "Muhammad telah mati! Perang sudah berakhir! Kami lah pemenang!!!" Namun ia salah duga. Rasulullah masih hidup. Sesaat setelah Abu Sofyan memberi pengumuman tersebut, rasulullah keluar dari tempatnya --beliau terluka akibat baju perangnya mengenai wajahnya sehingga harus diobati--. Beliau memberitahukan wahyu yang baru ia dapat, QS Ali Imran 139-140, untuk menenangkan hati pasukan islam yang sedih karena banyak yang akhirnya terbunuh.
Abu Sofyan heran karena dugaannya salah. Ia takut kalau
semangat umat islam kembali lagi dan kembali menyerang pasukannya. Ia pun
memerintahkan untuk mundur kembali ke Mekah. Tujuan awal pasukan kafirin hendak
menyerang muslimin tidak tercapai. Kedua hal inilah yang menjadi penyebab dapat
dikatakan bahwa umat islam tidak kalah. Pasukan yang menyerah itulah yang
kalah. Dalam hal ini, pasukan kafir yang menyerah. Mereka pulang dengan tidak
mencapai tujuan awal akan melakukan perang.
Ada yang mengatakan bahwa jumlah pasukan islam yang mati
lebih banyak dari pasukan kafir yang mati.[butuh rujukan] Pasukan islam
yang mati berjumlah 70 orang sedangkan pasukan kafir berjumlah 23 orang. Tapi
tidak bisa dilihat dari jumlahnya saja, perlu dihitung secara rumus perang.
Total pasukan islam hanya 650an orang sedang pasukan kafir 3000 orang. Harusnya
pasukan yang berjumlah besar tidak mungkin kalah, tetapi dalam perang ini
pasukan kafir menderita kekalahan 23 orang. Bila jumlah pasukan kedua kubu
disamakan, yang mati dari pihak kafir melebihi yang mati dari pihak islam.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Uhud
0 komentar: