Para Perintis Hijrah
Gembong gembong
musyrikin di Makkah berkumpul di Darun Nadwah untuk mengambil keputsan tugas
menghadapi persoalan itu. Di antara mereka ada yang berpendapat, suuaya
Muhammad SAW. diikat tangannya di belenggu, kemudiandi masukkan dalam penjara
selama lamanya hingga mati dan ttidak boleh menerima apapun juga selian makanan
dan tidak boleh bertemu dengan siapa pun juga.
Ada pulla dari
sebagian mereka yang berpendapat, sebaiknya Muhammad SAW. di buang ke luar
Makkah. Dengan demikian orang orang quraisy bebas dari gangguannya.
Akan tetapi dua
pendapat yang di usulkan itu tidak dapat disetujui karena di pandang tidak ada
manfaatnya. Pada akhirnya mereka menerima pendapat yang di kemukakan oleh Abu
Jahal.
Gembong musyrikin
quraisy ini berkata :
“Saya berpendapat
supaya kalian ini mengambil seorang pemuda yang berkedudukan terhormat, kuat
dan perkasa dari setiap suku kabilah
quraisy. Kepada masing masing pemuda itu kita berikan sebilah pedang yang
ampuh, kemudian secara bersama sama mereka serentak membunuhnya. Jika
pembunuhan itu telah berhasil maka tanggung jawab atas kematiannya tebagi rata
di antara semua suku kabilah quraisy. Saya yakin, orang orang Bani Hasyim tentu
tidak akan berani melancarkan serangan pembalasan terhadap semua orang quraisy.
Dengan demikian maka hanya ada satu kemungkinan bagi mereka, yaitu menuntut
pembayaran diyah (semacam ganti rugi) dan hal itu dapat kita tunaikan dengan
mudah.”
Para hadrin
semuanya puas menerima atas usul Abu Jahal sebagai cara untuk menanggulani
persoalan yang selalu memusingkan mereka.
Kemudian Allah
SWT memberi isyarat sebagi berikut :
“dan ingatlah
ketika orang orang kafir quraisy merencanakan tindakan jahat terhadap dirimu,
hendak menangkap, memenjarakan atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka
merencanakan tindakan jahat, namun Allah menggagalkan rencana jahat mereka dan
Allah adalah pembalas rencana jahat yang sebaik baiknya.”
Adalah wajar jika
rosul perlu mengetahui rencana jahat kaum musyrikin itu dan perlu pula
mengetahui pula hakekat persoalannya. Sedangkan mereka hanya menunggu waktu
pelaksanaan rencana hendak menjadikan beliau sebagai “kurban” sesaji
berhala-berhala.
Namun beliau
menganjurkan para sahabatnya berhijrah, sedangkan beliau sendiri akan tetap
tinggal di Makkah.
Beliau telah
merencanakan langkah untuk segera berangkat ke Madnah pada saat kaum muslimin
sudah mulai hijrah ke kota ini.
Beliau berkata
kepada kaum muslimin :
“telah ku
beritahu tempat hijrah kalian, yaitu tanah yang subur banyak pohon kurmanya,
terletak di antara dua daerah gersang.”
Setelah mendengar
ucapan rosul itu, maka berangktlah orang orang yang telah siap berhijrah menuju
Madinah.
0 komentar: