Masjid

Pekerjaan pertama yang dilaksanakan oleh rosul ialah membangun masjid untuik menampilakan syi’ar islam yang selama ini terus menerus di musuhi dan di perangi. Masjid adalAh tempat manusia berhubungan dengan tuhannya dan tempat manusia membersihkan hati dari berbagai macam kotoran dan dosa.

Menurut riwayat, rosul membangun masjid beliau di tempat unta beliau berhenti pada saat kedatangan beliau di Madinah. Yaitu di Mirbad, seidang tanah milik dua orang asuhan As’ad bin Zararah. Dua orrang pemilik tanah itu ingin menyerahkan kepada rosul dengan Cuma-Cuma demi keridhoan  Allah SWT. Tetapi beliau menolak dan tetap hendak membayar harganya. Sebelum di bangun masjid, tanah tersebut di tumubuhi pohon-pohon kurma liar dan di dalamnya terdapat beberapa buah kuburan orang-orang musyrik.

Setelah setatus tanah itu diselesaikan, rosul segera memerintahkan penebangan pohon-pohon kuram dan pembongkaran kuburan yag terdapat di tanah itu hingga rata. Pohon-pohon kurma yang telah ditebang kemudian di apsang berjejer sebagai kiblat bagi masjid yang sedang di bangun. Ketika itu kiblat masih ke arah Baitul Maqdis.

Masjid selesai dibangun dalam bentuk yang amat sederhana. Lantainya terbuat dari kerikil dan pasir, atapnya terbuat dari pelepah dan daun kurma dan tiang-tiangnya terbuat dari batang kurma.

Para sahabat nabi dan tokoh-tokoh kaum salaf dahulu lebih mengutamakan usaha membersihkan dan meluruskan jiwa dan mental manusia dari pada memikirkan pembangunan masjid yang megah dan mewah. Mereka itu sungguh merupakan contoh yang sebenar-benarnya mencerminkan agama islam.

Masjid adalah lambang dari sesuatu yang memeperoleh perhatian paling besar dari islam dan mempertahankan selama-lamanya. Karena masjid itulah yang menghubungkan manusia dengan tuhannya sepanjang zaman.


Peradaban yang di bawa oleh islam tidak pernah pernah dan tidak akan pernah putus hubungannya sengan kebesaran dan kekuasaan Ilahi, senantiasa berpegang pada kebajikan, menentang kemungkaran dan setia kepada perintah dan larangan yang telah ditetapkan Allah SWT.

0 komentar: