Operasi Militer di Daummatul Jandal
Seteelah pasukan
musyrikin quraisy mundur dari konfrontasi militer melawan pasukan muslimin,
sekarang tiba giliran kaum muslimin menghadapi kejutan baru. Mereka lalu
bergerak kearah utara setelah berhasil mengkonsolidasi kewibawaannya di bagian
selatan.
Bagian utara
semenanjung Arabia berbatasan dengan daerah kekuasaan Romawi. Selain kaisar
Romawi ta ada lagi yang di takuti oleh orang-orag badui di daerah itu. Kaisar
Romawi sendiri tidak menduga samasekali
bahwa semenanjung Arabia telah muncul kekuatan baru yang sanggup menandinginya.
Atau mungkin ia tahu tetapi pura-pura tidak tahu.
Datang
berita-berita ke Madinah, bahwa kabilah-kabilah disekitar Daumatul Jandal dekat
perbatasan Syam terus menerus melakukan pembajakan dan perampokan terhadap
setiap orang yang lewat dekat daerahnya. Keahatan mereka semakin menjadi-jadi
hingga berniat hendak menyerang Madinah.
Untuk menangkal
bahaya yang mengancam keselamatan kaum muslimin, rosul berangkat membawa seribu
prajurit muslimin. Di siang hari mereka berhenti serta bersembunyi dan hanya
berjalan di malam hari, agar dapat memergoki musuh di saat sedang bergerak
hendak menyerbu Madinah. Jarak perjalanan antara Madinah dan Daumatul
Jandal lima belas malam.setibanya di
daerah musuh, pasukan muslimin melakukan penyerbuan mendadak hingga semua
gerombolan di daerah itu ketakutan dan lari. Pasukan muslimin kemudain pulang
ke Madinah. Gerakan mereka itu ke utara itu terjadi pada bulan Rabiul Awal
tahun ke lima hijriah.
Hal itu tampak
jelas sekali dalam gerakan operasi militer kaum muslimin terhadap kabilah
bani Al Mushthaliq. Berita-berita yang
di ttermia roosul mengatakan, bahwa kabilah tersebut sedang siap mengerahkan
kekuatan bersenjata untuk memerangi beliau. Di kabarka ula behwa pemimpin
kabilah itu, Al Harits bin Abi Dhirar, telah siap bergerak membawa pasukan
versenjata ke Madinah. Berdasarkan berita-berita itu rosul mengerahkan pasukan
muslimin untuk memadamkan bencana sebelum sempat berkobar.
Dalam gerakan
operasi militer kali ini, kaum munfik turut berangkat bersama rosul beserta
sepasukan muslimin, padahal sebelum itu mereka samasekali tidak pernah turut
serta. Keberangkatan mereka meyertai pasukan muslimin itu mungkin di dorong
oleh kepercayaan bahwa Muhammad SAW. pasti akan memperoleh kemenangan. Jadi
jelaslah bahwa keberangkatan mereka itu semata-mata karena ingin memperoleh
keuntungan duniawi, bukan untuk memenagkan islam.
Tibalah pasukan
muslimin di sebuah tempat sumber air bernama Aluryasi, tempat orang-orang bani
Al Mushthaliq berkumpul memusatkan kekuatannya. Rosul kemudian memerintah umar
bin khatab supaya menyampaikan ajakan memeluk islam kepada mereka.
Kepada mereka
umar mengatakan : “ucapkanlah La illahaailalloh, ucapan itu akan menyelamatkan
jiwa dan harta benda kalian!” mereka menolak dan akhirnya terjadilah
pertempuran.
Beberapa saat
kemudian rosul memerintah pasukannya supaya melancarkan serangan serentak.
Dengan serangan itu tak seorang pun dari bani Al Mushthaliq yang dapat
meloloskan diri, semuanya berhasil di tawan, hanya sepuluh orang saja dari mereka
yang mati terbunuh. Sedangkan dari pihak kaum muslimin hanya seorang yang gugur
akibat kekeliruan. Pemimpin kabilah yang kalah perang itu, Al Harits, menghadap
beliau agar anak gadisnya yang jatuh sebagai tawanan di merdekakan. Permohonan
itu di kabukan oleh beliau, anak gadis Al Harits di kembalikan kepada ayahnya,
kemudian beliau meminangnya untuk dinikah.
Dengan di
nikahinya putri Al Harits oleh Nabi Muhammad SAW. pasukan muslimin merasa malu
sendiri untuk menjadikan tawanan lainnya sebagai budak-budak milik mereka. Akhirnya semua tawanan di bebaskan
tanpa syarat.
0 komentar: