Tahun Duka Cita

Setelah kaum muslimin bebas dari pengepungan dan pemboikotan, mereka melanjutkan kegiatannya seperti sediakala. Hampir sepuluh tahun lamanya islam tumbuh di Makkah dan selama kurun waktu tersebut islam menghadapi berbagai peristiwa besar. Baru saja kaum muslimin dapat bernafas lega, datanglah musibah menimpa rosul yaitu wafatnya isteri beliau, siti kahdijah dan tak lama kemudian disusul oleh wafatnya Abu Thalib.

Kejadian itu merupakan kemalangan bagi rosul dan kaum muslimin pada umunya. Siti khadijah sungguh merupakan nikmat karunia Allah yang dilimpahkan kepada rosul. Ia seorang isteri yang amat setia. Pada saat saat rosul menghadapi soal soal gawat dan menyedihkan, isteri beliau itulah yang sellalu menghibur dan membesararkan hatinya. Ia selalu berada di sisi rosul dalam menghapdai pahit getirnya perjuangan. Ia rela mengorbankan jiwa dan harta benda kekayaanya untuk pelaksanaan tugas risalah.


Mengenai Abu Thalib. Ia seorang yang cukup membingungkan! Ia yang patut di kagumi atas kesanggupannya mengasuh Muhammad SAW. sejak kecil hingga dewasa.kecuali itu ia pun seorang yang patut dihargai keberaniannya membela dan melindungi keselamatan beliau setelah di angkat sebagai nabi dan rosul, selama beliau menghadapi berbaga rintangan dalam menghadapi perintah Allah. Akan tetapi disamping semua yang serba patut memperoleh penghargaan itu, pada saat saat menjelang ajalnya ia memperlihatkan sikap  yang mengherankan, karena sacara terus terang ia menegaskan tetap memeluk agama nenek moyangnya. Bukankah Abu Thalib laksana benteng ampuh yang melindungi dakwah risalah dari serangan kaum musyrikin, baik yang datang dari pemuka pemukanya maupun yang dilancarkan oleh orang orang yang dungu.

0 komentar: