Kota Tha'if Di Kepung
Berlainan halnya
dengan orang-orang bani Hawazin, orang-orang bani Tsaqif setelah terpukul
mundur dalam perang Hunain dan di halau dari Arthas mereka berlindung di dalam
benteng-benteng mereka siap menghadap kepungan lama. Kaum muslimin mengetahui
bahwa mereka masih teguh bertekad hendak mempertahankan kejahilliyahannya.
Oleh karena itu kaum muslimin megmabil keputusan untuk berangkat melawan mereka, dan untuk itu kaum muslimin telah mempunyai pengalaman melancarkan pengepungan terhadap musuh dalam suatu peperangan, dan cara itu terbukti merupakan cara menyerang yang paling banyak berhasil.
Oleh karena itu kaum muslimin megmabil keputusan untuk berangkat melawan mereka, dan untuk itu kaum muslimin telah mempunyai pengalaman melancarkan pengepungan terhadap musuh dalam suatu peperangan, dan cara itu terbukti merupakan cara menyerang yang paling banyak berhasil.
Bergerakalah
Rosul bersama pasukan muslimin da sitibanya dekat Tha’if, beliau mendirikan
kubu pertahanan di sekitar kota itu. Orang-orang bani Tsaqif dan benteng-benteng
mereka melancarkan serangan dengan panah hingga mengenai beberapa orang pasukan
muslimin. Rosul terpakasa mengundurkan sedikit garis pertahanannya agar tidak
menjadi sasaran panah pasukan musuh.
Beliau tampaknya
tidak berniat menggerakkan pasukan meyerbu benteng-benteng Bani Tsaqif dan
memaksa penghuninya supaya turun untuk di hancurkan sebagaimana yang telah
beliau lakuakn terhadap orang-orang bani Israel. Beliau mengharap supaya mereka
menyerah secara baik-baik. Karena itu beliau sangat membatasi peperangan
melawan mereka dan berusaha mengurangi korban sedikit mungkin. Untuk it pasukan
muslimin mengepung perbentengan Bani Tsaqif hanya selama 15 hari. Setelah itu
Rosul hendak berniat meninggalkan mereka. Namun sebelum melakasanakan
kebijaksanaan itu beliau lebih dulu minta pendapat kepada orang muslimin. Pada
mulanya mereka menghendaki supaya pengepungan di perpanjang hingga musuh
menyerah, tetapi akhirnya menarik kembali pendapatnya.
Orang-orang bani
Tsaqif tidak lama mempertahankan kesyirikannya. Beberapa bulan kemudian mereka
mengirimkan perutusna ke Madinah menghadap Rosul dan dengan hati ikhlas hendak
mengatakan keinginan memeluk islam.
0 komentar: