Orang-orang Arab Badui Di Beri Pelajaran

Semenjak kaum muslimin bebas dari rongrongan kaum yahudi, mereka bertekad bulat memberi pelajaran kepada orang-orang Arab badui, terutama mereka yang menjadi penganut paganisme (berhala). Bebagai kabilah Arab badui sudah mulai
di obrak-abrik kekutannya oleh kaum muslimin sejak berlakunya perjanjian hudaibiyah antara kaum muslimin dan quraisy. Sebelum itu kabilah-kabilah badui itu secara bersama-sama turut bersekutu dengan kaum musyrikin quraisy mengepung negeri islam, Madinah, tetapi sekarang keadaan telah berubah. Orang-orang yahudi telah patah kekuatannya dan kaum musyrikin Makkah pun sudah tidak berani lagi menngganggu kehidupan kaum muslimin. Ini merupakan kesempatan baik bagi kaum muslimin untuk menghadapi orang-orang Arab badui kabilah demi kabilah.

Kaum muslimin berusaha keras mengajarkan kepada mereka soal-soal kehidupan di dunia ini dan soal-soal yang harus mereka lakukan untuk menghadapi kehidupan akhirat. Kaum muslimin telah mencurahkan perhatian dan tenaga luarbiasa besarnya untuk mengangkat kehidupan mereka, baik material maupun moral. Namun, karena masih banyak orang badui yang berani melakukan pembunuhan gelap terhadap para da’i yang bertugas mengajarka agama islam di pemukiman mereka, maka para da’i itu perlu di kawal dengan kekuatan bersenjata.

Untuk tujuan itu kaum muslimin mengirimkan beberapa ekspedisi, antara lain ke daerah-daerah sahara di Najd, dan ini merupakan tindakan terpenting sejak kembalinya pasukan muslimin dari khaibar pada bulan Safar tahun ke 7 hijriyah hingga saat keberangkatan kaum muslimin ke Makkah untuk menunaikan umrah sebagaimana yang telah di tentukan waktunya dalam perjanjian Hudaibiyah.

Tujuan utama pengiriman ekspedisi ke berbagai daerah sahara itu tidak lain hanyalah untuk memantapkan keamanan, mencegah serangan gerombolan ke Madinah, dan melindungi keselamatan para Da’i yang bertebaran kemana-mana untuk mengajarkan agama islam.
Ekspedisi yang di kirimkan rsoul ke berbagai pelosok membawa tugas pokok menyampaikan firman Allah SWT kepada setiap manusia, sebagaimana yang termaktub di dalam Al Qur’anul karim:
“Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu.
Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.
Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami dengan melemahkan (kemauan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka.” (Q.S Al Hajj 49-51)

Akan tetapi usaha yang di lakukan oleh orang badui itu ialah menentang ayat-ayat kekuasaan Allah dengan jalan kekuatan dan kekrasan, sebagaimana yang di lukiskan dalam Al Qur’anul karim:
Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?" Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.” (Q.S Al Hajj 72)


Apa yang di lakukan kaum muslimin dalam menyebar luaskan islam di semua pelosok semenajung Arabia sejak di tanda tanganinya perjanjian Hudaibiyah di dasarkan prinsip yang adil itu. Mereka berkelana menyampaikan dakwah dan peringatan-peringatan Allah dengan tekun.

0 komentar: